4/26/07

DENIAS di Cikoneng


Film merupakan instrumen komunikasi yang paling komprehensif dalam seni pertunjukan. Setidaknya, film diharapkan memberi ruang representasi bagi para penikmatnya. Dengan maksud agar kesenian dapat "berbicara" dengan caranya sendiri, terhadap anak-anak dan masyarakat, kami mencoba melakukan hizrah atristik untuk mendekati kesadaran kognitif warga masyarakat Cikoneng.

Harapannya, dengan menonton film yang baik-setidaknya dalam katagori kami- maka, masyarakat dapat memperoleh dorongan untuk melakukan sesuatu yang bermakna dalam proses sosialnya. Dalam kerangka semangat semacam ini, pemutaran film DENIAS di tengah-tengah warga Cikoneng, membuktikan sebuah semangat untuk merayakan kehendak untuk mengubah suatu kondisi agar, kelak kemudian akan lebih baik.

Memang, belum tentu tujuan itu akan tercapai. Karena, sangat boleh jadi film tetap hanya sekedar tontonan, bukan sebuah cara penyadaran. DENIAS, kini menemui komunitas anak-anaknya. Mereka diajak melakukan negasi multikultural antara Papua dan perkebunan teh di Cikoneng. Semoga bermanfaat, kelak.

No comments: