
Keinginanku kembali ke balik perbukitan itu, sebesar keinginanku bercengkerama dengan suara alam. Liuk sepanjang jalan ke sekolah yang kaya dengan warna kehijauan dan biru tak berbatas, menambah hasratku menandanginya.
Anak-anak, alam, kesejukan, dan keceriaan. Merekalah kekayaan kita. Ke sanalah pembelajaran itu hendaknya berlabuh. Keangkuhan kita yang gamang luluh tatkala wajah-wajah mereka menatap kita tanpa sapa sekadar, 'hai' atau 'apa kabar'. Tak perlu kata-kata. Kita hanya perlu hening menjawab seru ranting yang bertunas . Anak -anak, entah bersekolah atau besepatu, mereka tetap tuan dan nyonya yang layak kita layani.
Semakin dekat ke alam, semakin kaya seseorang. Tuan dan nyonya kita. Anak-anak yang tumbuh di atas karpet kebun teh. Yang beraroma wangi bangsawan...
No comments:
Post a Comment