
Seorang gadis malu-malu untuk mendekat. Matanya terus menunduk. Untuk mendekat, kaki gadis cilik itu kelihatan berat. Sesekali senyum kami lempar pada si cantik kecil. Dalam hati, rasanya tangan ini untuk merengkuhnya. Sayangnya, gadis kecil itu berlari ke balik dinding.
Tidak mudah mencoba mendekati seorang gadis yang enggan bersama dalam bermain. Kalau saja gadis itu juga menyimpan harapan, kiranya, persahabatan dengan si gadis kecil akan lebih menghangatkan udara sabtu yang cerah.
Mengenal dan mendekati anak-anak yang masih malu-malu untuk belajar bersama, jelas, kita membutuhkan kesabaran. Kita harus berhati-hati, agar tidak terluka dan menjadi trauma bermain bersama. Dan, dengan pengalaman yang ada, cara yang terbaik adalah hati kita selalu berniat menjadi teman, sahabat dan kakak yang meneduhkan.
Adik, marilah kita melihat cakrawala yang lebar terbuka. Awan dan angin akan membawa kita jauh ke langit lepas. Kita khan menari, bernyanyi, bermain bola atau apa saja yang engkau mau. Adik kecil yang bersembunyi di balik dinding kelas, ayolah kemari mendekat. Mari kita berlari menuju cita-cita, agar kita dapat membuat perahu kertas dan mengalirkan jauh sampai ke hilir.
No comments:
Post a Comment