4/24/07

Tentang anak-anak


Aku percaya Gibran. Karennya, mata anak-anak selalu indah bila kita perhatikan. Sorotnya lebih mulia daripada kilatan cahaya. Berlarian di lapangan luas. Bergembira mendapatkan topi dan payung merah. Buku-buku, juga tas yang baru. Kita, menemukan telaga yang hilang di tengah keramaian kota yang menerkam nafas setiap orang.

Makanya Gibran menyuarakan perasaan bagi anak-anak. Sorot matanya lebih indah dari pelangi yang melintang sehabis hujan di perbukitan. Hanya karena, kita mengajari menyanyi, bermain bola atau belajar memotret. Kita dibetot menuju ruang yang imajis. Menetapkan, hanya cinta yang patut kita berikan.

Sebab Gibran menyebut anak-anak seperti anak panah. Maka kita tak mampu mengejarnya telalu cepat. Sebab indahnya lebih puitis dari puisi. Walau anak-anak berbaju seragam pramuka yang lusuh, kehangatannya selalu dikenang sampai mata memejam. Anak-anak, memang, seperti lautan tiada batas. Tangisnya jauh lebih lama, membuat rindu, cinta dan keluguan. Karenanya, ciumlah anak-anak yang terpenjarakan dalam kemiskinan.

No comments: