
Kalau di kota kita mengenal bintang sinetron. Maka di Cikoneng tak memerlukan itu. Sebab listrik belum masuk ke desa ini, beruntunglah anak-anak tidak dirusak oleh budaya TV itu. Teknologi audio visual, memang, sangat dibutuhkan. namun yang lebih penting di sini; bagaimana anak-anak mengenal kehidupan yang nyata.
Walau jarak antara Cikoneng dengan Taman Safari tidak lebih dari 20 km, ternyata anak-anak itu belum pernah mengunjungi tempat itu. Ironis khan ? Bukan maksud berlebihan, kami bermaksud mengajak anak-anak mengenal binatang. Makanya, kami ingin sekali mengajak anak-anak bertamsya kenaikan kelas untuk mengenal ragam binatang di Taman Safari. Dan bilamana berkenaan, dinatara sahabat pembaca mau mewujudkan impian anak-anak berwisata ke Taman Safari, mungkin hal itu merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak mengenal ragam binatang.
Kami yakin, gagasan ini bukan gagasan yang muluk. Kapan lagi kita dapat menggembirakan anak-anak ? Kesempatan yang baik di musim liburan adalah saat yang baik untuk berbagi kebahagian. Mungkinkah harapan ini terwujud ? Alam akan mendengarnya. Dan ketertutupan anak-anak dari dunia luar akan berubah menjadi cerita yang paling mengesankan dalam hidup mereka.
No comments:
Post a Comment